Kamis, 04 Desember 2014

SALAH JURUSAN BUKAN BERARTI MASA DEPAN SURAM

Salah jurusan itu bukan berarti salah masa depan, contohnya aja Bill Gates, Raditya Dika, dan Einstein yng sempet di DO semasa ia sekolah. Sang Guru mengeluarkan anak itu dari Sekolah secara tidak langsung. Pada saat itu mungkun orang-orang disekitar mereka berpikir hal yang yang negatif tentang ketiga orang ini. Mungkin saja mereka menganggap ketiganya ini tidak memiliki masa depan yang cerah dikarenakan tidak menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Tetapi faktany  pada saat ini ialah dugaan orang-orang mengenai mereka salah besar. Pada saat ini Bill Gates menempati urutan pertama sebagai orang terkaya di dunia, Einstein dikenal dunia sebagai seorang ilmuwan, dan Raditya Dika yang kalau di Indonesia juga malah jadi artis, juri Stand Up Comedy. Kalau menurut standar kesuksesan di Negara kita ini dia termasuk sukseslah. Hebat....
Nah sekarang bagaimanakah dengan anda, saya,  dan kita bersama yang memiliki nasib tak seberuntung teman-teman lain di kampus. Apa yang harus kita lakukan sebagai mahasiswa yang salah jurusan? Mungkin sebagian orang memang bisa belajar mencintai apa yang tak mereka inginkan, namun ada pula sebagian orang yang sekali mereka tidak menyukai sesuatu, maka ia kan tetap tidak menyukalinya, dan kalaupun ia menyukainya maka akan sangat membutuhkan waktu dan usaha yang sangat maksimal untuk bisa menyukainya.Begitu pula dengan para mahasiswa yang salah jurusan, sebagian dari mereka mungkin ada yang mampu beradatasi dengan baik dengan anggapan "Ini udah takdir gue, gue harus suka" dan pada akhirnyamalah galauu sendiri , merasa bukan passion, tidak ada minat, tidak ada bakat, tapi mau pindah jurusan sungkan dengan orang tua dan alasan lainnya yang membuat mereka tetap brtahan meskipun sebenarnya ia merasa SANGAT TERPAKSA. Ditambah lagi jika mereka yang salah jurusan itu memiliki dosen pembimbing yang kurang mengerti akan keadaan dirinya. Jadi harus bagamana, apakah mau mengikuti jejaknya Bill Gates? Yah itu sah-sah saja, tetapi coba dipikirkan kembali, Bill Gates hidup di sebuah Negara yang peluang untuk berkarirnya lebih baik serta masyarakat di Negara itu lebiih melihat skill bukan ijazah ataupun titel berderet di belakang nama seseorang. Dan coba pikirkan bagaimana perasaan orang tua yang telah bersusah payah membiayai anaknya. Jadi kalau mau keluar ya coba dipirkan berkali-kali. tetapi semua itu pilihan, manusia itulah yang memilih masa depannya sendiri, anda mau bertahan, pindah jurusan, atau keluar dari duina perkuliahan dan memulai karir anda tanpa gelar sarjana sekalipun itu merupakan suatu pilihan. Ada istilah yang mengatakan "Nothing Is Impossible"  jadi kenapa harus putus asa dengan kesalahjurusanan kita ini? Tetap berkuliah, ikuti arusnya, meskipun batin tersiksa juga tidak buruk, siapa tahu melalui jurusan yang kita geluti saat inilah kkita dapat meraih kesuksesan. Ibaratnya jodoh, terkadang Tuhan memilihkan sesuatu untuk kita menggunakan kaca mata yang berbeda, karena yang baik untuk manusia belum tentu yang terbaik di mata Tuhan begitupun sebaliknya. Jalani dengan niat membahagiakan orang tua itu juga mulia, hanya saja kalau memang pilihannya sudah seperti itu berhentilah untuk mengeluh jalani apa adanya dan lebih baik lagi jika kita juga mempelajari hal-hal lainnya yang memang kita sukai sebagai media refreshing ketika kuliah terasa menjenuhkan. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar